makalah SIFAT DAN KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM


MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Mata Kuliah Metodologi Studi Islam jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah
Dosen Pengampu: Masrukan S.E.,M.E
Kelompok 3

Di Susun Oleh :
1.      Fadli Daud Abdullah              1808202065
2.      Herti                                        1808202072
3.      Muhammad Andrianto           1808202053
                                                           
HES B / I

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI  ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SYEKH NUR JATI CIREBON
1440 H. / 2018 M.



            BAB I PENDAHULUAN        ……...........…………………………….............  1
A.   Latar  Belakang …………………………………………………….........  1
B.    Rumusan Masalah …………………………………………………........  1
C.    Tujuan …………………………………………………………………..   1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………….………  2
A.     Hakikat Sumber Ajaran Islam……....……………. …………………….    2
1.     Landasan Ajaran  Islam ……………………………………….……......   2
2.     Sumber Ajaran Islam Primer……………… …………………...........   2
3.     Sumber Ajaran Islam Sekunder…………...………………….……….....  3

B.      Sifat Dasar Ajaran Islam ……………………………………….............     4
1.       Kesederhanaan, Rasionalitas dan Praktis………….……………………    4
2.       Kesatuan antara Materi dan Rohani……………………………………..    4
3.       Cara hidup yang lengkap……….………………………………………..   5
4.       Keseimbangan antara pribadi dan masyarakat…………………………..    5
5.       Universalitas dan humanisme……………………………………………   5
6.       Keajegan dan perubahan…………………………………………………   5

C.      Karakteristik Islam antara Normativitas dan Historistas………………..    6
1.       Karakteristik Islam……………………………………………………...   7
2.       Karakter islam antara normativitas dan historitas………………..…...      7
3.       Moralitas islam: ibadah, pendidikan, ilmu dan sosial…………..……..     9
BAB III PENUTUP …………………………………………………………....   11                                KESIMPULAN …………………………………………………………...........    11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………    12

DAFTAR ISI



























KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb
            Puji syukur  kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan karunia-Nya. Berkat karunia-Nya penulis dapat menyampaikan sebuah makalah yang berisi tentang  Sifat Dasar Ajaran Islam dan Karakteristik Ajaran Islam beserta yang menyangkut di dalamnya. Semoga teman-teman mudah memahami  apa saja Sifat dan Karakteristik Ajaran Islam.
            Buku ini dirancang agar teman-teman mudah memahami mengenai Sifat dan Karakteristik Ajaran Islam. Untuk itu teman-teman dapat memanfaatkan buku ini sebagai media dan alat pembelajaran.
            Penulis berterima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Metodologi Studi Islam yang sudah mengizinkan kami untuk melakukandiskusi tentang Sifat dan Karakteristik Ajaran Islam.
            Penulis menyadari bahwa buku ini masih meerlukan penyempurnaan. Namun, penulis berharap semoga kehadiran buku ini bisa bermanfaat bagi  teman-teman.
            Wassalamu’alaikum wr wb
                       

Cirebon, 12 Oktober 2018


Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

A.            LATAR BELAKANG
Islam adalah agama yang membawa kedamaina bagi uma manusia, selama mereka berserah diri kepada Tuhan dan pasrah atas kehendakNya. Islam adalah satu-satunya agama yang benar, di akui oleh seluruh Nabd sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW. Seorang muslim adalah orang yang berserah diri kepada Allah dan meyakini islam bahwa ajaran yang di terima Nabi Muhammad SAW mengajarkan agama yang sama keseluruh penjuru dunia, yang mana ajaran-ajaran tersebut habis masa berlakunya ketika wahyu terakhir telah di terima oleh Muhammad SAW.
Al-Qur’an menyatakan bahwa islam adalah agama perdamian dan dua ajaran pokoknya, yaitu ke Esaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia, menjadi bukti nyata bahwa agama islam selaras dengan namanya. Oleh karena itu,  makalah ini di maksudkan untuk membahas sifat dasar ajaran islam dan karekteristik ajaran islam melalui peran islam dalam mengenai berbagai problematika agama, sosial, ekonomi, politik, hukum, pendidikan, kebudayaan, dan sebagainya.

B.            RUMUSAN MASALAH
1.              Bagaimana Sifat Dasa rAjaran Islam?
2.              Bagaimana Karakteristik Islam?
3.              Bagaimana Karakteristik Islam anatara Normativitas dan Historis?
4.              Bagaimana Karakteristik Islam antara ibadah, ilmu, pendidikan, ilmu dan sosial?

C.            TUJUAN
1.              Mengetahui Sifat Dasar Ajaran Islam?
2.              Mengetahui Karakteristik Islam?
3.              Mengetahui Karakteristik Islam anatara Normativitas dan Historis?
4.              Mengetahui Karakteristik Islam antara ibadah, ilmu, pendidikan, ilmu dan sosial?

BAB II
PEMBAHASAN
A.Hakikat Sumber Ajaran Islam
1.              Landasan Dasar Ajaran Islam
Islam merupakan nama agama yang berasal dari Allah SWT. Sumber ajaran islam yang utama adalah Al-Qur’an, sedangkan As-Sunnah sebagai sumber hukum kedua adalah pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur’an. Ketentuan ini sesuai dengan agama islam sebagai wahyu yang berasal dari Allah SWT., yang penjabarannya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW., sedangkan ra’yu atau akal pikiran sebagaai alat untuk memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah (Abuddin Nata,2001:46).
2.              Sumber Ajaran Islam Primer
a.       Al-Qur’an    
          Al-Qur’an berarti bacaan, merujuk pada sifat Al-Qur’an yang di firmankan-Nya:
¨bÎ) $uZøŠn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ   #sŒÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ  
Artinya: “ Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya (17). Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu(18).”[1]
          Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa dan menjadi sarana pendekatan diri dengan ibadah kepada Allah SWT.
          Pokok-pokok kandungan dalam Al-Qur’an meliputi ketauhidan, ibadah, janji dan ancaman serta kisah umat terdahulu.
Al-Qur’an mengandung tiga komponen dasar hukum sebagai berikut :
1.)           Hukum i’tiqadiah, yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah   SWT.
2.)           Hukum amaliah, yaitu hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan manusia                dengan Allah SWT.
3.)           Hukum khuluqiah, yaitu hukum yan berkaitan dengan prilaku normal manusia dalam        kehidupan. Adapun hukum syara’, hukum ini meliputi hukum ibadah dan muamalat.

b.      Hadits
          Hadits merupakan sumber sumber ajaran islam kedua setelah Al-Qur’an. Menurut ulama hadits, pengertian hadits adalah sesuatu yanng di sandarkan kepada Nabi Muhammad SAW,  baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir maupun sifat.
3.              Sumber Ajaran Islam Sekunder
          Sumber ajaran sekunder adalah ijtihad. Secara harfiyah, ijtihad adalah pendapat atau pertimbangan. Arti ijtihad adalah melakukan kesungguhan dan ketekunan optimal untuk menetapkan hukum syara’. Jadi ijtihad di lakukan untuk menetapkan hukum yang tidak dipenuhi dalam Al-Qur’an dan hadist.
          Ijtihad berasal dari kata ijtihad, yang berarti mencurahkan tenaga dan pikiran atau bekerja semaksimal mungkin. Ijtihad dilakukan dengan menggunakan akal pikiran dengan tetap mengacu pada Al-Qur’an dan hadist.[2]






Dasar hukum ijtihad adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah.Di antara ayat Al-Qur’an yang menjadi dasar ijtihad adalah sebagai berikut.
!$¯RÎ) !$uZø9tRr& y7øs9Î) |=»tGÅ3ø9$# Èd,ysø9$$Î/ zNä3óstGÏ9 tû÷üt/ Ĩ$¨Z9$# !$oÿÏ3 y71ur& ª!$# 4 Ÿwur `ä3s? tûüÏZͬ!$yù=Ïj9 $VJÅÁyz ÇÊÉÎÈ
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.”[3]
B.            SIFAT DASAR AJARAN ISLAM
Konsep dasar ajaran  islam adalah seluruh alam semestadiciptakan oleh  Allah SWT ia tuhan dan penguasa alam semesta dan dia pula yang mencukupinya. Diciptakannya manusia dan masing-masing manusia diberi umur tertentu oleh Allah SWT. Allah telah menentukan kode kehidupan yang terbaik untuk manusia tetapi pada saat yang sama amanusia juga diberi kebebasan untuk memilih, menerima, atau mengingkari dasar kehidupannya sendiri. Ajaran islam memiliki sifat khas yang berbeda dengan ajaran agama lainnya yang mejadikannya menarik bagi manusia sepanjang umur dan zaman.[[4]]
Sifat dasar ajaran islam sebagaimana dijelaskan khursyid ahmad (1998:89), antara
lain sebagai berikut :
1.              Kesederhanaan, Rasionalitas dan Praktis
Islam tidak memiliki mitologis, ajarannya cukup sederhana dan mudah dipahami. Ajaran islam bersifat rasional yang dapat dijelaskan oleh logika dan penalaran. Islam mendorong  pemeluknya mempergunakan akal serta merupakan agama inteklek. Dengan demikian, jelas bahwa islam merupakan agama yang praktis dan tidak membuat manusia berpuas diri dalam kesia-siaan.


2.              Kesatuan antara Materi dan Rohani
Islam mendorong manusia untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan tidak memisahkan materil dan moral, dunia dan ukhrawi dan mengajak manusia agar mencurah kan tenaga untuk mengonstruksikan kehidupan atas dasar moral yang sehat.
Dengan demikian, islam menyuruh untuk memadukan antara kehidupan moral dan materi sehingga keduanya saling selaras dan memberikan kemanfaatan, bukan dengan kehidupan asketisme (kepertapaan)[[5]] ataupun dengan ideology materialistic yang dapat mengabaikan sisi moral dan spiritual kehidupan.

3.              Cara hidup yang lengkap
Islam  memberikan tuntunan bagi seluruh aspek kehidupan, baik pribadi dan social, moral dan material, ekonomi dan politik, legal dan cultural maupun nasional dan internasional.

4.              Keseimbangan antara pribadi dan masyarakat
Islam menciptakan keserasian dan keseimbangan antara individualisme dan kolektivsme. Keduanya mempunyai hak dan kewajiban sehingga harus ditunaikan secara selaras dan sebaik-baiknya.

5.              Universalitas dan humanisme
Islam bersifat menyeluruh dan sangat menjunjung tinggi kemanusiaan, menghendaki perdamaian dan persatuanumat.

6.              Keajegan dan perubahan
Keajegan dalam islam bukan berarti kaku, datar dalam setiap hal. Islam menerima perubahan tetapi harus dijalankan secara seimbang sehingga prinsip islam tetap ada tanpa terganggu oleh perubahan yang ada.
 
C.       Karakter Islam antara Normativitas dan Historitas
1.         Karakteristik islam
Karakteristik adalah sesuatu yang mempunyai karakter atau sifat yang khas. Islam memiliki karakteristik yang universal sehingga mampu menjangkau lapisan masyarakat yang berlainan dan beragam model bentuknya.
Islam normatif yaitu islam sebagai wahyu sedangakan islam historis adalah islam sebagai sejarah. Islam normatif dan islam historis dibagi menjadi 3[[6]]:
a.     Wilayah teks asli islam yaitu Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
b.    Pemikiran islam merupakan ragam menafsirkan terhadap teks asli islam, dapat pula          disebut hasil ijtihad terhadap teks asli  islam seperti tafsir dan fiqih.
c.     Praktik yang dilakukan kaum muslim.

2.        Karakteristik Islam antaraNormativitas dan Historistas
Karakteristik Normatif, yaitu Karakteristik yang memandang agama dari segi ajarannya yang  pokok dan asli dari Tuhan yang didalamnya terdapat penalaran manusia. Islam memiliki karakteristik yang khas yang dapat dikenali melalui konsepnya dalam berbagai bidang, seperti bidang agama, ibadah, muammalah, yang didalamnya mencakup masalah  pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, sosial, politik, ekonomi, lingkungan hidup, dan kesehatan.
          Sedangkan Karekteristik Historis, yaitu Ilmu yang didalamnya membahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsure tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa tersebut.
Karakteristik ajaran Islam itu terdiri dari tujuh hal penting yang tidak terdapat dalam agama lain dan ini pula yang menjadi salah satu sebab mengapa hingga sekarang ini begitu banyak orang yang tertarik kepada Islam sehingga mereka menyatakan diri masuk ke dalam Islam.[[7]] Ini pula yang menjadi sebab mengapa hanya Islam satu-satunya agama yang tidak “takut” dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu ketujuh karakteristik ajaran Islam sangat penting untuk kita pahami.

a.              Rabbaniyyah.
          Allah SWT merupakan Rabbul alamin disebut juga dengan Rabbun nas dan banyak lagi sebutan lainnya. Kalau karakteristik Islam itu adalah Rabbaniyyah itu artinya bahwa Islam merupakan agama yang bersumber dari Allah SWT bukan dari manusia sedangkan Nabi Muhammad Saw tidak membuat agama ini tapi beliau hanya menyampaikannya.
          Karena itu ajaran Islam sangat terjamin kemurniannya sebagaimana Allah SWT telah menjamin kemurnian Al-Qur’an.
          Disamping itu seorang muslim tentu saja harus mengakui Allah SWT sebagai Rabb dengan segala konsekuensinya yakni mengabdi hanya kepada-Nya sehingga dia menjadi seorang yang rabbani dari arti memiliki sikap dan prilaku dari nilai-nilai yang datang dari Allah SWT.
b.              Insaniyyah.
          Islam merupakan agama yang diturunkan untuk manusia karena itu Islam merupakan satu-satunya agama yang cocok dengan fitrah manusia. Pada dasarnya tidak ada satupun ajaran Islam yang bertentangan dengan jiwa manusia.
          Prinsipnya manusia itu kan punya kecenderungan untuk cinta pada harta tahta wanita dan segala hal yang bersifat duniawi semua itu tidak dilarang di dalam Islam namun harus diatur keseimbangannya dengan keni’matan ukhrawi.
c.              Syumuliyah.
           Islam merupakan agama yang lengkap tidak hanya mengutamakan satu aspek lalu mengabaikan aspek lainnya.Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep Islam dalam berbagai bidang kehidupan mulai dari urusan pribadi keluarga masyarakat sampai pada persoalan-persoalan berbangsa dan bernegara.
          Ke-syumuliyah-an Islam tidak hanya dari segi ajarannya yang rasional dan mudah diamalkan tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam dengan metodologi yang islami.Karena itu di dalam Islam kita dapati konsep tentang dakwah jihad dan sebagainya. Dengan demikian segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam.


d.              Al Waqi’iyyah.
          Karakteristik lain dari ajaran Islam adalah al waqi’iyyah ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yg dapat diamalkan oleh manusia atau dengan kata lain dapat direalisir dalam kehidupan sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia meskipun mereka berbeda latar belakang kaya miskin pria wanita dewasa remaja anak-anak berpendidikan tinggi berpendidikan rendah bangsawan rakyat biasa berbeda suku adat istiadat dan sebagainya.
          Disamping itu Islam sendiri tidak bertentangan dengan realitas perkembangan zaman bahkan Islam menjadi satu-satunya agama yang mampu menghadapi dan mengatasi dampak negatif dari kemajuan zaman. Ini berarti Islam agama yang tidak takut dengan kemajuan zaman.
e.              Al Wasathiyah.
          Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan pada persoalan-persoalan tertentu ada yang lebih mengutamakan masalah materi ketimbang rohani atau sebaliknya. Ada pula yang lebih menekankan aspek logika daripada perasaan dan begitulah seterusnya. Allah SWT menyebutkan bahwa umat Islam adalah ummatan wasathan umat yang seimbang dalam beramal baik yang menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun kebutuhan rohani.
f.               Al Wudhuh.
          Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adalah konsepnya yang jelas. Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam bahkan pertanyaan umat manusia tentang Islam dapat dijawab dgn jelas apalagi kalau pertanyaan tersebut mengarah pada maksud merusak ajaran Isla itu sendiri.
          Dalam masalah aqidah konsep Islam begitu jelas sehingga dgn aqidah yang mantap seorang muslim menjadi terikat pada ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Konsep syari’ah atau hukumnya juga jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan peribadatan dengan baik dan mampu membedakan antara yang haq dengan yang bathil begitulah seterusnya dalam ajaran Islam yang serba jelas apalagi pelaksanaannya dicontohkan oleh Rasululullah SAW.
g.              Al Jam’uBainaAtsTsabatwa Al Murunnah.
          Di dalam Islam tergabung juga ajaran yg permanen dengan yang fleksibel . Yang dimaksud dengan yang permanen adalah hal-hal yang tidak bisa diganggu gugat dia mesti begitu misalnya shalat lima waktu yang mesti dikerjakan tapi dalam melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel misalnya bila seorang muslim sakit dia bisa shalat dengan duduk atau berbaring kalau dalam perjalanan jauh bisa di Jama’ dan di Qashar dan bila tidak ada air atau dengan sebab-sebab tertentu berwudhu bisa diganti dengan tayamum. Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang sempurna dan kesempurnaan itu memang bisa dirasakan oleh penganutnya yang setia.
3.              Moralitas Islam: Ibadah, Pendidikan, Ilmu, dan Sosial[[8]]
a.              Moralitas ibadah dalam islam
          Dasar ibadah adalah pengakuan bahwa manusia adalah makhluk Allah SWT dan ia berkewajiban untuk mengabdi kepada-Nya. Konsepsi ibadah berkaitan erat dengan panndangan bahwa landasan kehidupan adalah keyakinan dan pemikiran yang bener, kesucian jiwa dan tindakan yang baik.
          Ibadah tidak disyariatkan untuk mempersempit atau mempersulit manusia dan tidak pula untuk menjatuhkannya dalam kesulitan. Tetapi ibadah disyariatkan untuk berbagai hikmah yang agung, kemaslahatan besar yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Keutamaan ibadah adalah membersihkan jiwa dan menyucikan serta mengakat ke derajat yang lebih tinggi menuju kesempurnaan manusiawi.

b.             Moralitas islam dalam pendidikan
          Dalam Al-Qur’an ada berbagai metode pendidikan, seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demokrasi, penugasan, cerita, nasihat dan sebagainya.







c.              Moralitas islam dalam ilmu
          Ilmu keislaman yang meliputi ilmu Al-Qur’an atau tafsir, hadist, kalam, tasawuf, filsafat, hukum islam, sejarah dan kebudayaan islam, serta pendidikan islam. Islam tidak hanya memiliki satu aspek akan tetapi berbagai aspek.


d.             Moralitas islam dalam sosial
          Dalam bidang sosial yang dibicarakan adalah hubungan antara manusia dengan makhluk sekitarnya secara komperhensif, baik dalam keluarga maupun masyarakat. Islam jua menjunjung tinggi tolong menolong, kesetiakawanan, kesamaan derajat, tenggang rasa dan kebersamaan.






















BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
          Islam merupakan nama agama yang berasal dari Allah SWT. Sumber ajaranya yaitu  Al-Qur’an dan As-sunnah. Islam memiliki respond yang tinggi untuk ikut terlibat dalam memecahkan berbagai masalah duniawi. Islam tidak hanya mengurusi persoalan ibadah saja melainkan terlibat untuuk memberikan jalan keluar yang terbaik untuk mengatasi berbagai masalah di dunia melalui sumber ajaran ijtihad. Sifat dasar ajaran islam juga meliputi kesatuan antara materi dan rohani, cara hidup yang lengkap, keseimbangan antara pribadi dan masyarakat. Universalitas dan humanisme.
          Karekter islam antara hormativitas dan historisitas : (1) norma ajaran, acuan, ketentuan tentang masalah yang baik dan buruk yang boleh di lakukan dan yang tidak boleh di lakukan. Islam normatif, yaitu islam yang sebagai wahyu ;(2) islam historis adalah islam sebagai sejarah.
          Moralitas Islam, meliputi: (1) ibadah dalam islam merupakan cara untuk menyucikan diri. Dasar ibadah adalah pengakuan bahwa manusia adalah makhuk Allah SWT. Oleh karena itu, manusia berkewajiban untuk mengabdi kepada-Nya; (2) pendidikan. Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang dan berlangsung sepanjang hayat (long life education); (3) Islam juga menjunjung tinggi tolong-menolong, saling menasihati tentang hak dan kesabaran, kesetian, kesamaan derajat, tenggang rasa, dan kebersamaan.







DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Khurshid. 2002. Islam: Sifat, Prinsip Dasar, dan Jalan Menuju Kebenaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kodir, Koko Abdul. 2017. Metodologi Studi Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.

















Pertanyaan:
1)      Nadia: dalam sifat dasar ajaran islam point ke 4, yang dimaksud keseimbangan antara pribadi dan masyarakat itu apa? Jelaskan!
2)      Wartini: apa makna yang tersirat dalam surat an-nisa: 105 mengenai dasar ijtihad, jelaskan!
3)      Emah: jelaskan perbedaan hukum i’tiqadah dan hukum amaliah!
4)      Fatur: bagaimana peran penting hadits dalam mengembangan hukum islam di masyarakat?


[1] Qs Al-Qiyamah: 17-18
[2] Muhaimin, Abdul Mujib, Yusuf Muzakkir, 2007: 2007: 177

[3] Q.S. An-Nisa:105
[4]Khuryidahmad, 1998:89
[5]Suatu paham atau pengajaran tentang penyangkalan diri dari segala yang bersifat kemewahan.
[6] Nasr Hamid Abu Zaid:1978
[7]Dr. Yusuf Qardhawi, Khasaais Al-Ammah Lil Islam
[8]Abudin Nata, 2001:97

Comments