makalah kelompok 9 Metodologi Studi Tafsir & Hadist, Filsafat & kalam, Studi Fiqh, serta Metodologi Tasawuf
MAKALAH
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata
Kuliah : Metodologi Studi Islam
Dosen
: Masrukhan, ME
Disusun
Oleh :
Anita Anggraeni 1808205041
Risnawati 1808205045
Selamet Ashari 1808205078
Kelas
:
Akuntansi
Syariah B
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKHNURJATI
CIREBON
Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi
Cirebon 45132
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobil’alamin. Puji
syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.
Sholawat
serta salam tak lupa tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan tak lupa kita sebagai
umatnya yang insya Allah taat pada ajarannya,
yang telah mengeluarkan kita dari zaman kebodohan kepada zaman yang
terang benderang.
Alhamdulillah
makalah Metodologi Studi Islam telah selesai dibuat oleh kelompok kami dengan
harapan dapat memenuhi nilai Tugas Kelompok dan
memberikan pengetahuan. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah hingga selesai.
Kami mengharapkan kritik dan saran khususnya dari Dosen Mata Kuliah
Metodologi Studi Islamguna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik di masa yang akan datang.
Cirebon, 26
November 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
i
DAFTAR ISI.....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1.
Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2.
Rumusan
Masalah................................................................................. 1
1.3.
Tujuan Masalah..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
2
2.1.
Metodologi Ulumul Tafsir dan Ulumul Hadist....................................... 2
2.1.1. Metodologi
Ulumul Tafsir......................................................
2
2.1.2 Metodologi Ulumul Hadist......................................................
4
2.2.
Metodologi Filsafat & Teologi (Kalam).................................................. 4
2.3.
Metodologi Tasawuf & Mistis Islam....................................................... 7
2.4.
Metodologi Kajian Fiqh dan Kaidah Ushuliyah...................................... 8
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 10
3.1.Kesimpulan .............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenomena pemahaman keislaman umat
islam masih ditandai keadaan yang sangat variatif. Timbulnya kevariatifan ini
disebabkan umat tersebut keliru memahami islam. Islam mempunyai banyak dimesni,
mulai dari keimanan, akal, ekonomi, politik, lingkungan, perdamaian sampai
kehidupan rumah tangga. Dalam memahami berbagai dimensi tersebut, ajaran islam
memerlukan berbagaipendekatan yang dikaji dari berbagai ilmu. Misalnya,
dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan berbagai anatomi tubuh
manusia. Untuk menjelaskan proses pertumbuhan danberbagai anatomi tubuh
manusia. Seperti itulah hubungan islam dengan pendekatan berbagai ilmu
pengetahuan. Apabila pendekatan pemahaman keislaman kurang komprehensif,terjadi
persepsi yang tidak utuh sehingga terjadi kondisi yang variatif.
Metode digunakan untuk menghasilkan pemahaman islam yang
komprehensif dan utuh, untuk memandu perjalanan umat islam dalam mengahadapi
dan menjawab permasalahan ajaran keislaman yang variatif.
Studi islam dengan metode yang
tepat diharapkan dapat melahirkan suatu komunitas yang mampu melakukan
perbaikan secara internal dan eksternal. Secara internal, komunitas diharapkan
dapat mempertemukan dan mencara jalan keluar dari konflik intra-agama islam.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Metodologi Ulumul Tafsir dan Ulumul Hadist ?
2. Apa pengertian Metodologi Filsafat & Teologi (Kalam) ?
3. Apa pengertian Metodologi Tasawuf & Mistis Islam ?
4. Apa pengertian. Metodologi Kajian Fiqh dan Kaidah Ushuliyah ?
1.3.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan
memahami Metodologi
Ulumul Tafsir dan Ulumul Hadist
2. Mengetahui dan
memahami Metodologi
Filsafat & Teologi (Kalam)
3. Mengetahui dan
memahami Metodologi
Tasawuf & Mistis Islam
4. Mengetahui dan
memahami Metodologi
Kajian Fiqh dan Kaidah Ushuliyah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metodologi Ulumul Tafsir dan
Ulumul Hadist
2.1.1 Metodologi Ulumul Tafsir
a. Pengertian Tafsir
Tafsir
berasal dari bahasa arab fassara, yufassiru,tafsiran yang berarti
penjelasan, pemahaman, dan perincian. Selain itu, tafsir dapat pula berarti al-idha
wa at-tabyin yaitu penjelasn atau keterangan. Az-zarkasyi mengatakan bahwa
tafsir adalah ilmu yang fungsinya untuk mengetahui kandungan kitabullah yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.(Abuddin Nata,2007:209-210).
b. Model Tafsir
Seperti
halnya ilmu pengetahuan lain, ilmu tafsir pun mengalami pertmbuhan dan
perkembangan, sejak masa nabi Muhammad saw sampai sekarang. Berdasarkan upaya
penafsiran al-quran sejak zaman Rasulullah saw. Hingga saat ini, lahir
penafsiran yang lebih banyak disebabkan oleh tuntunan perkembangan zaman dan
masyarakat(Msitadriskimia,2010)
Jika
ditelusuri perkembangan tafsir Al-quran sejak dahulu hingga sekarang,dapat
ditemukan bahwa penafsiran alquran secara garis besar melalui empat cara
(metode) berikut:
1.
Metode tahlily (analisis)
Dinamakan oleh Baqir
Ash-shadr sebagai metode tajzi’iy adalah metode tafsir yang menjelaskan
kandungan ayat-ayat alquran.
2.
Metode ijmali (global)
Adalah
cara menafsirkan ayat-ayat alquran dengan menunjukkkan kandungan makna yang
terdapat pada suatu ayat secara global. Dalam praktiknya, metode ini sering
disamakan dengan metode tahlily sehingga sering tidak dibahas secara
tersendiri. Metode ini menjelskan kandungan yang terkandung dalam ayat tersebut
secara garis besar.
3.
Metode muqarin
Metode muqarin adalah metode tafsir Al-Qurana yang dilakukan dengan cara membandingan ayat
Al-Quran yang stau dengan yang lainnya, yaitu ayat-ayat yang mempunyai
kemiripan atau membandingkan ayat Al-Quran dengan hadis-hadis nabi Muhammad
SAW.
4.
Metode maudhu’i
Berupaya
menghimpun ayat-ayat alquran dari berbagai surat yang berkaitna dengan
persoalan atau topic yang diterapkan sebelumnya. Kemuadian, penafsir membahas
dan menganalisis kandungan ayat-ayat tersebut sehingga menjadi satu kesatuan
yang utuh tentang masalah yang dibahas.
c. Model Penelitian Tafsir
1)
Model
Quraish Shihab
Model penelitian tafsir yang dikembangkan oleh H.M Quraish Shihab
lebih banyak bersifat eksploratif, dskriptif, analitis, dan perbandingan ,
yaitu model yang dilakukan ulama-ulama tafsir terdahulu berdasarkan berbagai
literature tafsir, baik yang primer, yaitu yang ditulis oleh ulama tafsir yang
bersangkutan maupun ulama lainnya. Data-data yang dihasilkan tersebut kemudian
dideskripsikan secara lengkap serta dianalisis dengan menggunakan pendekatan
kategorisasi dan perbandingan.
2)
Model
Ahmad Asy-syabashi
Pada tahun 1985, ahmad asy-syabashi melakukan penelitian tafsir
dengan menggunakan metode deskriptif, eksploratif, dan analisis sebagaimana
yang dilakukan quraish shihab. Sumber yang digunakan adalah bahan-bahan bacaan
atau kepustakaan yang ditulis para ulama tafsir.
3)
Model
Syekh Muhammad Al-gazali
Dikenal sebagai tokoh pemikir islam abad modern yang produktif.
Banyak hasil penelitian yang ia lakukan, termasuk dalam bidang tafsir alquran.
Muhammad al-ghazali menempuh cara penelitian tafsir yang bercorak
eksploratif,dekriptif, dan analitis berdasarkan rujukan kitab kitab tafsir yang
ditulis ulama terdahulu. Kemudian, mengemukakan juga tafsir yang bercorak
dialogis, seperti pernah dilakukan oleh ar-razi dalam tafsirnya at-tafsir
al-kabir.
2.1.2 Metodologi Ulumul Hadist
a. Pengertian Hadist
Secara
bahasa,hadist berarti al-khabar, yang berarti ma yutahaddats bih wa
yunqal, yaitu sesuatu yang diperbincangkan, dibicarakan, atau diberitakan
dan dialihkan dari seseorang kepada orang lain. Secara istilah, jumhur ulama
berpendapat bahwa hadist,khabar,dan atsar mempunyai pengertian yang sama, yaitu
segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah saw, sahabat atau tabi’in,
baik dalam bentuk ucapan,perbuatan maupun ketetapan , baik yang dilakukan
sewaktu waktu. Adapun ulama ahli ushul fiqh mengatakan hadist adalah segala
perbuatan, perkataan, dan taqrir nabi yang berkaitan dengan penetapan hukum.
Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hadist adalah segala sesuatu yang
bersumber dari nabi , baik ucapan, perbuatan maupun ketetapan yang berhubungan
dengan hukum Allah swt yang disyariatkan kepada manusia.
b. Model Penelitian Ulumul Hadist
1)
Model
penelitian quraish shihab
2)
Model
penelitian mushtafa as siba’i
3)
Model
penelitian muhammad al-ghazali
4)
Model
penelitian zain ad-din abd ar-rahim bin al-husain al-iraqy
2.2 Metodologi Filsafat dan Teologi (Kalam)
Dari segi bahasa, filsafat islam terdiri dari gabungan kata
filsafat dan islam. Kata “filsafat”berasal dari kata philo yang berarti
cinta dan kata shopos yang berarti ilmu atau hikmah.
Filsafat
islam berdasarkan ajaran islam yang bersumber dari alquran dan hadist
pembahasannya mencakup bidan kosmologi,metafisika,kehidupan dunia dan di
akhirat, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Untuk mengembangkan pemikiran
filsafat islam diperlukam metode atau pembahasan secara sasama.
Berbagai
metode penelitian filsafat islam dilakukan oleh para ahli dengan tujuan untuk
dijadikan bahan perbandingan bagi pengembangan filsafat islam selanjutnya.
Diantara metode tersebut adalah sebagai berikut ini:
1.
Model M. Amin Abdullah
Dalam penulisan disertasinya, M.Amin
Abdullah mengambil bidang penelitiannya pada masalah filsafat islam. Hasil
penelitiannyaia tuangkan dalam bukunya the idea of university ethical
norm in ghazali and kant. Berdasarkan judulnya, penelitian ini
mengambil metode penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang mengambil bahan
kajinya dari berbagi sumber, baik yang ditulis oleh peneliti itu sendiri maupun
oleh tokoh lain.
2.
Model Otto Horrassowitz, Majid Fakhry, dan Harun Nasution
Otto horrassowitz melakukan
penelitian terhadap seluruh pemikiran filsafat islam yang ebrasal dari tokoh
tokoh filosofi abad klasik. Penelitian yang dillakukan tersebut bersifat
kualitatif, sumber kajiannya kajian pustaka, metodenya deskritis analitis,
sedangkan pendekatannya historis dan tokoh, yaitu yang disajikan berdasarkan
data-data yang ditulis ulama terdahulu, sedangkan titik kajiannya adalah tokoh.
3.
Model Ahmad Fuad Al-Bahwani
Metode yang ditempuh ialah
penelitian kepustakaan,yaitu penelitian yang mengguanakan bahan-bahan
kepustakaan. Sifat-sifat dan coraknya adalah penelitian deskriptif kualitatif,
sedangkan pendekatannya adalah pendekatan yang bersifat campuran yaitu
pendekatan historis,kawasan dan tokoh.
4.
Model penelitian ilmu kalam
Secara umum penelitian ilmu kalam
terdiri atas dua bagian,yaitu penelitian yang bersifat dasar (penelitian
pemula) dan penelitian yang bersifat lanjutan atau pengembangan dari penelitian
dasar.
a.
Model
penelitian pemula
1)
Model
abu manshur muhammad bin muhammad bin Mahmud al-maturidy as-samarqandy
Telah menulis buku teologi berjudul kitab at-tauhid. Buku ini
ditahkik oleh fatullah kalif magister dalam bidang sastra pada universitas
Cambridge. Dalam buku tersebut , selain dikemukakan riwayat hidup al-maturidy
secara singkat,juga dikemukakan berbagai masalah yang detail dan rumit dalam
ilmu kalam.
2)
Model
al-iman abi al-hasan bin isma’il al-asyari
Sebagaimana halnya al-maturidy, as-asy’ari membahas masalah-maslaah
yang rumitdan mendetail tentang teologi
3)
Model
abdul jabbar bin ahmad
Membahas detail lima ajaran pokok mu’tazilah dan berbagai masalah
teologi
4)
Model
thahawiyah
Membahas teologi dikalangan ulama salaf yaitu ulama yang belum
dipengaruhi pemikiran yunani dan pemikiran lainnya yang berasal dari luar
islam.
5)
Model
al-imam al—haramain al-juwainy
6)
Model
al-ghazali
7)
Model
al-amidy
8)
Model
asy-syarastani
9)
Model
al-bazdani
b.
Penelitian
Lanjutan
Selain
penelitian yang bersifat pemula dalam bidang ilmu kalam dijumpai penelitian
yang bersifat lanjutan yaitu penelitian atas sejumlah karya yang dilakukan oleh
para pemula. Berbagai hasil penelitian lanjutan ini dapat dikemukakan sebagi
berikut:
1)
Model
abu zahrah
Abu Zahra mencoba melakukan penelitian terhadap berbagi aliran
dalam bidang politik dan teologi yang dituangkan dalam bukunya.
2)
Model
ali mushthafa al-ghurabi
Memusatkan penelitiannya pada masalah berbagai aliran yang terdapat
dalam islam serta pertumbuhan ilmu kalam
dikalanagan masyarakat islam.
3)
Model
abd al-latif muhammad al-asyr
Model ini membahas pokok-pokok yang menyebabkan timbulnya perbedaan
pendapat dikalangan umat islam.
4)
Model
ahmad Mahmud shubdi
Berbicara mengenai aliran mu’tazilah dan aliran asy’ariyah.
5)
Model
ali sami an-nasyr dan ammar jam’iy ath-thaliby
Model ini
mengungkapkan tentang pemikiran kaum salaf yang berasal dari tokoh-tokoh yang
menonjol
6)
Model
harun nasution
Harun nasution dikenal sebagai guru besar filsafat dan teologi
banyak mencurahkan perhatian pada penelitian bidang pemikiran teologi islam
(ilmu kalam). Ia mengemukakan berbagaialiran teologi islam lengkap dengan
tokoh-tokoh dan pemikirannya.
2.3 Metodologi Tasawuf dan Mistis Islam
Dengan
dekimikian, dari segi kebahasaan tasawuf menggambarkan keadaan yang berorientasi
pada kesucian jiwa, mengutamakan panggilan Allah swt , berpola hidup sederhana,
mengutamakan kebenaran dan rela berkorban demi tujuan yang lebih mulia di sisi
Allah swt sedangkan mistisme adalah islam yang diberi nama tasawuf dan oleh
kaum orientalis barat disebut sufisme.
Tasawuf
merupakan salah satu bidang studi islam yang memusatkan perhatian pada
pemberian aspek rohani manusia yang selanjutnya dapat manimbulkan akhlak mulia.
Dalam tasawuf seseorang dibina secara insentif tentang cara-cara merasakan
kehadiran tuhan dalam dirinya.
Berbagai
bentuk dan model penelitian tasawuf sebagai berikut:
1.
Model
sayyid husein nasr
Model
penelitian tasawuf husein nasr adalah penelitian kualitatifdengan pendekatan
tematik,yang berdasarkan studi kritis terhadap ajaran tasawuf yang pernah
berkembang dalam islam.
2.
Model
Mustafa zahri
Penelitian
yang dilakukannya bersifat eksploratif yaitu menggali ajaran tasawuf dari
berbagai literature ilmu tasawuf. Penelitian tersebut menekankan pada ajaran
yang terdapat dalam tasawuf berdasarkanliteratur yang ditulis para ulama
terdahulu serta dengan mencari sandaran pada al-quran.
3.
Model
kautsar azhari nor
Penelitian
yang ditempuh kautsar adalah studi tentang tokoh dengan pahamnya yang khas,ibn
arabi dengan pahamnya wahdat al-wujud.
4.
Model
harun nasution
Hasil
penelitiannya dituangkan dalam bukunya yang berjudul falsafat dan mistisisme
dalam islam.pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tematik.
5.
Model
a.c.arbelly
Penelitian
yang digunakan adalah analisis kesejarahan yaitu berbagai tema tersebut
dipahami berdasarkan konteks sejarah dan tidak dianalisis dalam konteks
kehidupan modern.
2.4 Metodologi Kajian Fiqh dan Kaidah Ushuliyah
Fiqh
menurut bahasa berarti tahu atau paham,sedangkan menurut istilah fiqh berarti
syariat. Adapun kaidah ushuliyyah adalah hukum kulli (umum) yang
dibentuk menjadi perantara dalam pengambilan kesimpulan fiqh dari dalil-dalil
dan cara penggunaan dalil serta kondisi penggunaan dalil.
Sumber
pengambilan kaidah ushuliyyah:
a.
Al-quran
Alquran
merupakan kalam (firman) Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw
melalui perantara Malaikat Jibril yang lafadznya mengandung mukjizat,membacanya
bernilai ibadah,diturunkan secara mutawatir dan dalam mushaf mulai dari Q.S
Al-fatihah s/d Q.S An-nas.
b.
As-sunnah
Jika seluruh
perintah Allah SWT telah disampaikan oleh Rasulullah kepada umatnya,selesailah
tugasnya dan wajib bagi umat untuk memerhatikan risalah yang disampaikan oleh
Rasulullah. Allah swt berfirman:
$tBur î£JptèC wÎ) ×Aqßu ôs% ôMn=yz `ÏB Ï&Î#ö7s% ã@ß9$# 4 û'ïÎ*sùr& |N$¨B ÷rr& @ÏFè% ÷Läêö6n=s)R$#
#n?tã öNä3Î6»s)ôãr& 4 `tBur ó=Î=s)Zt 4n?tã Ïmøt6É)tã `n=sù §ÛØt ©!$# $\«øx© 3
Ìôfuyur ª!$# tûïÌÅ6»¤±9$# ÇÊÍÍÈ
144. Muhammad itu tidak
lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang
rasul[234]. Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang
(murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat
mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi Balasan
kepada orang-orang yang bersyukur.
c.
Ijma’
Ialah
kesepakatan para mujtahid setelah wafatnya Rasulullah.
d.
Akal
Akal memiliki
kedudukan tinggi dalam islam karena tidak akan paham islam tanpa akal. Sebagai
contoh, apa dalil yang menunjukkan Allah itu ada?jika dijawab alquran ,apa
dalil yang menunjukkan bahwa benar-benar dari Allah ? dan seterusnya. Dengan
demikian,dapat dipahami bahwa islam tidak akan dipahami tanpa akal. Oleh karena
itu akal merupakan syariat taklif daam islam.
e.
Perkataan
sahabat
Diantara
kaidah-kaidah ushul yang diambil dari perkataan sahabat Rasulullah ialah:
1)
Qiyas
adalah hujjah
2)
Hukum
yang terakhir menghapus hukum yang terdahulu
3)
Nash
lebih diutamakan dari qiyas ataupun ijma
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan adanya upaya penafsiran alquran
sejak zaman Rasulullah hingga saat ini,ulumul tasfir digunakan untuk mengetahui
kandungan kitabullah (alquran) yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw.
Metodologi ulumul hadist merupakan metodologi yang digunakan untuk
mengetahui fungsi alquran dan hadist serta menekankan fungsi dan maksud firman
Allah swt.
Berbagai metode penelitian filsafat islam dilakukan para ahli
dengan tujuan untuk dijadikan bahan pertandingan bagi perkembangan filsafat
islam selanjutnya.
Tasawuf merupakan salah satu bidang studi islam yang memusatkan
perhatian pada aspek rohani manusia yang dapat menimbulkan akhlak mulia dalam
tasawuf.
DAFTAR PUSTAKA
Koko Abdul
Kodir. 2017. Metodologi Studi Islam. Bandung:
CV Pustaka Setia
Anita Anggraeni
ReplyDeleteAkuntansi syariah B semester 1
Risnawati 1808205045
ReplyDeleteRisnawati 1808205045
ReplyDeleteFutihah 1808205065
ReplyDeletesofa auliatul faizah (1808205057)
ReplyDeleteakuntansi syariah B
Mohamad ikhya ulumudin (1808205057
ReplyDeleteAkuntansi syariah B
fahri abdul jalil (1808205059)
ReplyDeleteAkutansi Syariah B