Diajukan
untum memenuhi Tugas terstruktur Mata Kuliah Metodelogi Studi Islam
Dosen
Pengampu: M.Masrukhan, S.E., M.E
Kelompok 5
Di Susun Oleh:
1. M. Hilman Saepulloh (1808202041)
2. Nathania Kirana (1808202069)
3. Sri Rahayu Nadipa (1808202007)
Hukum Ekonomi Syariah (HES) – B/Semester 1
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI
CIREBON
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kami panjatkan ke hadirat Allah Swt., yang telah memberikan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas metodologi studi islam
Makalah membahas tentang. “PENGERTIAN UNSUR DAN PENDEKATAN BUDAYA ISLAM”
Adapun tujuan penyusunan makalah ini untuk mengetahui apa pengertian unsur dan
pendekatan budaya islam
Makalah
ini tidak akan selesai tanpa ada bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1.
Bapak
H. Juju Jumena., M.H., sekalu Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
2.
Bapak
M.Masrukhan S.E., selaku dosen mata kuliah Metodelogi Studi Isam
3.
semua
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dari itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh
penulis. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
dan bagi pembaca pada umumnya.
Cirebon,
November 2018
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C.
Tujuan Masalah ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kebudayaan ..................................................................... 3
B.
Unsur-Unsur Kebudayaan ................................................................. 5
C.
Pendekatan Kebudayaan Terhadap Islam/Agama ............................. 7
BAB III PENUTUP
Simpulan ..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan
karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang komfleks mencakup
pengetahuan, keyakinan, seni, hukum adat serta setiap kecakapan dan kebiasaan.
Kebudayaan tidak dapat di pisahkan dari sebuah negara terlebih untuk indonesia
yang di kenal sebagai negara multikultural. Kebudayaan juga tidak dapat di
pisahkan dari kehidupan masyarakat karna semua aspek dalam kehidupan masyarakat
dapat di katakan sebagai wujud dari kebudayaan.
Dalam sebuah kebudayaan tentu saja
terdapat beberapa unsur atau isi pokok. Unsur dalam kebudayaan meliputi unsur
bahasa, kesenian, religi, dan sistem sosial. Unsur-unsur tersebut sangat
berperan penting dalam sebuah kebudayaan di masyarakat.
Islam
sebagai agama, tidak hanya mengenal tradisi ataunormativitas tapi ia juga
mempunyai manivestasi keragaman dalamkehidupan yang sangat plural. Oleh karena
itu, meskipun muslim diIndonesia mengakui sumber universal yang sama yaitu
Al-Quran dan As-Sunnah, tapi interpretasi atas ajaran dan praktek-praktek
keagamaan sangatberagam. Sebagai agama dengan seperangkat nilainya
telahmempengaruhi pula budaya dan tradisi masyarakat pemeluknya. Namundemikian
aspek sosial budaya dari masyarakat setempat tidak serta mertaterkikis.Islam
pertama kali di turunkan di Arab, jika ia masuk ke daerah lain maka akan
terjadi penyesuaian, tarik-menarik.Sesungguhnya di manapun Islam melakukan
tarik menarik dengan budayalokal pada situasi dan kondisi tertentu, akan ada
proses adaptasi dari nilai-nilaiuniversalitasnya. Sifat inilah yang menjadikan
Islam sebagai agamabisa diterima dengan mudah oleh masyarakat. Islam tidak
serta mertamengkikis habis ide-ide pra Islam, budaya dan tradisi yang ada. Hal
iniberlaku juga bagi penduduk Indonesia. Ini merupakan ciri khas ajaranIslam,
yakni bersifat akomodatif sekaligus reformatif terhadap budaya-budaya maupun
tradisi yang ada tanpa mengabaikan kemurnian Islam itusendiri. Aspek urf (tradisi/budaya)
menjadi salah satu pertimbangan dalam menetapkan hukum.
Berdasarkan
uraian di atas maka kelompok kami akan menyusun makalah yang berjudul Pengertiaan
Unsur dan Pendekatan Kebudayaan terhadap islam
B. Rumusan Masalah
- Apa
Pengertian Kebudaynaan ?
- Apa
Unsur-unsur Kebudayaan islam ?
- Bagaimana
Pendekatan Budaya Terhadap islam/Agama ?
C. Tujuan Masalah
- Untuk
mengetahui apa pengertian kebudayaan
- Untuk
mengetahui apa unsur-unsur kebudayaan
- Untuk mengetahui bagaimana pendekatan
budaya terhadap islam/agama.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata
"budi" dan "daya", kemudian digabungkan menjadi
"budidaya" yang artinya upaya untuk menghasilkan dan mengembangkan
sesuatu agar menjadi lebih baik dan memberi manfaat bagi kehidupan. Lalu diberi imbuhan "ke" dan "an"
menjadi kebudidayaan atau disingkat menjadi kebudayaan. Jadi, kebudayaan adalah
upaya yang dilakukan umat manusia untuk menghasilkan dan mengembangkan sesuatu,
baik yang sudah ada maupun yang belum ada agar memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia.
Menurut Herkovits,
kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
Sebagian para ahli mengartikan kebudayaan kemungkinan besar sangat dipengaruhi
oleh pandangan evolusionisme, yaitu suatu teori yang mengatakan bahwa
kebudayaan itu akan berkembang dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang
lebih kompleks Dengan demikian kebudayaan berkaitan dengan aspek kehidupan
manusia yang menyeluruh baik material maupun non material.
Sebagian para ahli mengartikan kebudayaan kemungkinan
besar sangat dipengaruhi oleh pandangan evolusionisme, yaitu suatu teori yang
mengatakan bahwa kebudayaan itu akan berkembang dari tahapan yang sederhana
menuju tahapan yang lebih kompleks Dengan demikian kebudayaan berkaitan dengan
aspek kehidupan manusia yang menyeluruh baik material maupun non material.
Ada 3 bentuk kebudayaan dalam
perwujudan sebagai berikut:
1.
Wujud
sebagai suatu komplek dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan
peraturan. Kebudayaan ini dapat disebut sebagai adapt istiadat yang menunjukan
bahwa budaya mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada
tindakan, kelakuan, dan perbuatan manusia dalam masyrakat sebagai sopan santun.
2.
Wujud
kebudayaan sebagai aktivitas dan
tindakan manusia dalam masyarakat.Wujud ini dapat disebut sistem social karena
menyangkut tindakan dan kelakuan manusia.
3.
Wujud ini
berupa interaksi masyarakat dan aktivitas masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari.Wujud kebudayaan sebagai benda dan hasil karya manusia.
4.
Wujud ini
bersifat fisik atau karya benda yang sifatnya paling konkret dari hal-hal kecil
hingga hal yang besar, seperti candi borobudur, kain batik, dan lain
sebagainya.
Islam menurut etimologi berasal dari bahasa arab, salima
yang artinya selamat dan aslama yang artinya memelihara dalam keadaan
selamat sentosa, menyerah diri, ketundukan dan kepatuhan. Islam juga memiliki arti berserah diri. Dengan
melakukan aslama orang itu akan selamat dunia akhirat. Kata Islam adalah
nama yang diberikan oleh Allah Swt ditunjukan pada Al-Quran [Ali Imron:
19]” yaitu:
وقوله: { إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ
الإسْلام } إخبار من الله تعالى بأنه لا دين عنده يقبله من أحد سوى الإسلام،
وهو اتباع الرسل فيما بعثهم الله به في كل حين، حتى ختموا بمحمد صلى الله عليه
وسلم، الذي سد جميع الطرق إليه إلا من جهة محمد صلى الله عليه وسلم، فمن لقي الله
بعد بعثته محمدًا صلى الله عليه وسلم بدِين على غير شريعته، فليس بمتقبل. كما قال
تعالى: وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ
فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya:
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya
Allah sangat cepat hisab-Nya.
Menurut Geezt, agama
adalah suatu sistem simbol yag bertindak untuk menetapkan dorongan hati dan
motivasi kuat, menembus, dan bertahan lama pada manusia dengan cara
memformulasikan berbagai konsep tentang suatu tatanan umum dari yang hidup dan
mewarnai konsep-konsep ini dengan aura faktualitas sehingga (dorongan hati dan
motivasi itu tampak sangat realistik. Dari interpretasi Geertz terdapat pada
asumsi bahwa agama sebagai suatu sistem budaya yang mengandung konsep-konsep
tentang suatu tatanan umum keberadaan yang penting bagi orang-orang beriman
dalam suatu komunitas agama tertentu.
Adapun prinsip-prinsip penting agama Islam adalah:
1.
Percaya bahwa Sang Pencipta itu Esa atau tunggal, tak berwujud, Maha Kuasa,
Penyayang dan Pengasih.
2.
Kedermawanan dan persaudaraan antar umat manusia.
3.
Menundukkan hawa nafsu.
4.
Bersyukur kepada Sang Pemberi segala kebaikan.
5.
Pertanggungjawaban manusia atas perbuatannya di akhirat
B.
Unsur-unsur
Kebudayaan
Menurut Drs.
Atang Abd. Hakim, MA. dan DR. Jaih Mubarok (2012: 31): Kebudayaan setiap bangsa
atau masyarakat terdiri atas unsur-unsur besar dan unsur-unsur kecil yang
merupakan bagian dari satu keutuhan yang tidak dapat dipisahkan, unsur-unsur
kebudayaan dalam pandangan Malinowski adalah sebagai berikut :
1.
Sistem norma
yang memungkinkan terjadinya kerjasama antara para anggota masyarakat dalam
upaya menguasai alam sekelilingnya.
2.
Organisasi
ekonomi.
3.
Alat-alat
dan lembaga atau petugas pendidikan (keluarga merupakan lembaga pendidikan yang
utama).
a.
Organisasi
kekuatan (Soerjono Soekanto, 1993: 192)
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan
ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan.
Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1)
Kesenian
2)
Sistem
teknologi dan peralatan.
3)
Sistem
organisasi masyarakat.
4)
Bahasa.
5)
Sistem mata
pencaharian hidup dan sistem ekonomi.
6)
Sistem
pengetahuan.
7)
Sistem
religi
Pada jaman
modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor
dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara
kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan
up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar
negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan
melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus
senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang
menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu :
a)
Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik
manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka
sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
b)
Sistem teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul karena manusia
mampu menciptakan barang barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi
kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
c)
Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran
manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun
tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing masing antar individu sehingga
timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
d)
Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya
sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi
antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal
seperti bahasa Inggris.
e)
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia
mampu menciptakan barang barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan
hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
f)
Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap
manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan
mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang
lain juga mengerti.
g)
Sistem
religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya
Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan
Maha Kuasa
C.
Pendekatan
kebudayaan terhadap agama
Konsep mengenai kebudayaan yang dikemukakan
seperti tersebut diatas itulah yang dapat digunakan sebagai alat atau kacamata
untuk mendata dan mengkaji serta memahami agama. Bila agama dilihat dengan
menggunakan kacamata agama, maka agama diperlakukan sebagai kebudayaan; yaitu:
sebagai sebuah pedoman bagi kehidupan masyarakat yang diyakini kebenarannya
oleh para warga masyarakat tersebut. Agama dilihat dan diperlakukan sebagai
pengetahuan dan keyakinan yang dipunyai oleh sebuah masyarakat; yaitu,
pengetahuan dan keyakinan yang kudus dan sakral yang dapat dibedakan dari
pengetahuan dan keyakinan sakral dan yang profan yang menjadi ciri dari
kebudayaan
Pada waktu kita melihat dan memperlakukan
agama sebagai kebudayaan maka yang kita lihat adalah agama sebagai keyakinan
yang hidup yang ada dalam masyarakat manusia, dan bukan agama yang ada dalam
teks suci, yaitu dalam kitab suci Al Quran dan Hadits Nabi. Sebagai sebuah
keyakinan yang hidup dalam masyarakat, maka agama menjadi bercorak lokal;
yaitu, lokal sesuai dengan kebudayaan dari masyarakat tersebut. Mengapa
demikian? untuk dapat menjadi pengetahuan dan keyakinan dari masyarakat yang
bersangkutan, maka agama harus melakukan berbagai proses perjuangan dalam
meniadakan nilai-nilai budaya yang bertentangan dengan keyakinan hakiki dari
agama tersebut dan untuk itu juga harus dapat mensesuaikan nilai-nilai
hakikinya dengan nilai-nilai budaya serta unsur-unsur kebudayaan yang ada,
sehingga agama tersebut dapat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
berbagai unsur dan nilai-nilai budaya dari kebudayaan tersebut. Dengan demikian
maka agama akan dapat menjadi nilai-nilai budaya dari kebudayaan tersebut
Bila agama telah menjadi bagian dari
kebudayaan maka agama juga menjadi bagian dari nilai-nilai budaya dari
kebudayaan tersebut. Dengan demikian, maka berbagai tindakan yang dilakukan
oleh para warga masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan kehidupan mereka
dalam sehari-harinya juga akan berlandaskan pada etos agama yang diyakini.
Dengan demikian, nilai-nilai etika dan moral agama akan terserap dan tercermin
dalam berbagai pranata yang ada dalam masyarakat tersebut. Sebaliknya, bila
yang menjadi inti dan yang hakiki dari kebudayaan tersebut adalah nilai-nilai
budaya yang lain, maka nilai-nilai etika dan moral dari agama yang dipeluk oleh
masyarakat tersebut hanya akan menjadi pemanis mulut saja atau hanya penting
untuk upacara-upacara saja
Apakah gunanya menggunakan pendekatan
kebudayaan terhadap agama. Yang terutama adalah kegunaannya sebagai alat
metodologi untuk memahami corak keagamaan yang dipunyai oleh sebuah masyarakat
dan para warganya. Kegunaan kedua, sebagai hasil lanjutan dari kegunaan utama
tersebut, adalah untuk dapat mengarahkan dan menambah keyakinan agama yang
dipunyai oleh para warga masyarakat tersebut sesuai dengan ajaran yang benar
menurut agama tersebut, tanpa harus menimbulkan pertentangan dengan para warga
masyarakat tersebut. Yang ketiga, seringkali sesuatu keyakinan agama yang sama
dengan keyakinan yang kita punyai itu dapat berbeda dalam berbagai aspeknya
yang lokal. Tetapi, dengan memahami kondisi lokal tersebut maka kita dapat
menjadi lebih toleran terhadap aspek-aspek lokal tersebut, karena memahami
bahwa bila aspek-aspek lokal dari keyakinan agama masyarakat tersebut dirubah
maka akan terjadi perubahan-perubahan dalam berbagai pranata yang ada dalam
masyarakat tersebut yang akhirnya akan menghasilkan perubahan kebudayaan yang
hanya akan merugikan masyarakat tersebut karena tidak sesuai dengan
kondisi-kondisi lokal lingkungan hidup masyarakat tersebut.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Kebudayaan berasal dari kata "budi" dan "daya",
kemudian digabungkan menjadi "budidaya" yang artinya upaya untuk
menghasilkan dan mengembangkan sesuatu agar menjadi lebih baik dan memberi
manfaat bagi kehidupan. Lalu diberi
imbuhan "ke" dan "an" menjadi kebudidayaan atau disingkat
menjadi kebudayaan. Jadi, kebudayaan adalah upaya yang dilakukan umat manusia
untuk menghasilkan dan mengembangkan sesuatu, baik yang sudah ada maupun yang
belum ada agar memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
unsur-unsur
kebudayaan dalam pandangan Malinowski adalah sebagai berikut :
1.
Sistem norma
yang memungkinkan terjadinya kerjasama antara para anggota masyarakat dalam
upaya menguasai alam sekelilingnya.
2.
Organisasi
ekonomi.
3.
Alat-alat
dan lembaga atau petugas pendidikan (keluarga merupakan lembaga pendidikan yang
utama).
DAFTAR PUSTAKA
Atang Abd. Hakim, MA.; DR. Jaih Mubarok,
Metologi Studi Islam edisi revisi, (2012:27), Rosdakarya
Kodir, Koko Abdul, Dr.H.M.A. Metodologi
Studi Islam. Bandung Pustaka Serta.2014
PERTANYAAN :
- Bagaimana hubungan manusia dengan kebudayaan
?
Dan
bagaimana cara mempertahankannya ? (Rini)
- Bagaimana cara menanggapi kebudayaan yang
tidak sesuai agama? (Eva)
- Apa pandangan islam terhadap sunda
wiwitan menyimpang atau tidak ? (Fatur)
JAWABANNYA
:
- Jadi hubungannya manusia dengan kebudayaan
itu suatu hubungan yang sangat erat dan tidak bisa terlepas satu sama
lainnya karena saling berkaitan selain itu juga cara mempertahankannya
dengan cara jangan menghilangkan kebudayaan yang dulu dan harus selalu
dijaga dan dilestarikan dengan baik hingga saat ini. (NATHANIA KIRANA)
- Kebudayan yang tidak sesuai dengan agama
itu tidak baik karena sudah melanggar norma agama selain itu juga sudah
menduakan allah cara menanggapinya yaitu dengan cara menasehati orang
tersebut bahwa perilaku yang iya perbuatan itu sudah melanggar norma dan
allah sangat membencinya dengan adanya perilaku tersebut maka dengan
begitu orang tersebut tidak akan mengulanginya kembali. (SRI AYU)
- Menurut islam sunda wiwitan itu
menyimpang karena, sunda wiwitan sendiri adalah kepercayaan pemujaan
terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur yang dianut oleh masyarakat
tradisional sunda karena dalam islam pemujaan atau berdoa itu hanya kepada
allah maka perbuatan tersebut menurut kelompok kami sangat menyimpang dan
jika ada orang tersebut yang melakukan sunda wiwitan maka orang tersebut
sudah tidahk mempercayai adanya allah. (M.HILMAN)
Comments
Post a Comment