makalah klompok 3 SIFAT DASAR DAN KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM


Makalah Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah             :    Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu     :    Masrukhan, ME  




Kelompok 3
Disusun Oleh:
1.    Ajeng Yola Shalshabila
2.    Islah Khofifah Siami
3.    Tita Siti Fatimah


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN ALUNTANSI SYARIAH B / I
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp. (0231) 481264 Cirebon 45132
2018






Kata Pengantar
            Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sifat Dasar dan Karakteristik Ajaran Isam”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya.









Penulis,    September 2018











Daftar Isi
KATA PENGANTAR…………...................................................................... …………   i
DAFTAR ISI……............................................................................................. …………   ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ........................................................................................ ……..…… 1
B.     Tujuan dan Rumusan Masalah ................................................................ ……..…… 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Karakteristik Ajaran Islam .................................................................... ………….. 2
B.     Karakteristik ajaran islam dari berbagai bidang disiplin ilmu...................... ………….. 2
C.     Sifat-sifat Dasar Ajaran Islam................................................................ ……...        8
BAB III PENUTUP
4.1.   Kesimpulan ............................................................................................... …………. 10
4.2.   Saran ......................................................................................................... …………. 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... …………. 11
























BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latara Belakang
Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Agama yang didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelematkan dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai bagian-bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara mengatasinya.
Karakteristik yang dimiliki islam, yakni karakteristik sosial, ekonomi, kesehatan, politik, dan disiplin ilmu. Karakteristik ajaran islam adalah suatu karakter yang harus dimiliki oleh umat muslim dengan bersandarkan Al-Qur'an dan Hadist dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, disiplin ilmu, dan berbagai macam ilmu khusus. Karakteristik ini banyak terdapat di dalam sumber-sumber ajaran Al-Quran dan Al-Hadits. Kedua sumber ini telah menjadi pedoman hidup bagi setiap umat Islam. Aspek-aspek sumber kehidupan ini diberi karakter tersendiri dalam berbagai ilmu pengetahuan, social, ekonomi, politik, kesehatan, dan disiplin ilmu untuk sepanjang masa.
B.     Rumusan Masalah
1.       Apasaja bentuk karakteristik islam dari berbagai bidang, bidang social, ekonomi, kesehatan, politik dan disiplin ilmu.?
2.       Apa saja sifat dasar didalam ajaran Islam?
C.    Tujuan
1.       Untuk mengetahui apasaja dari kerekteristik islam yang meliputi berbagai bidang, bidang social, ekonomi, kesehatan, pilitik dan disiplin ilmu.
2.       Untuk mengetahui sifat dasar didalam agama islam.









BAB II
PEMBAHASAN

  1. KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
Istilah karakteristik ajaran islam terdiri dari dua kata yaitu karakteristik dan ajaran islam. Kata karakteristik dalam kamus bahasa Indonesia, diartikan sebagai sesuatu yang mempunyai karakter atau sifat yang khas. Islam dapat diartikan agama yang diajarkan nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an dan diturunkan di dunia ini melalui wahyu allah SWT. Berarti karakteristik ajaran islam dapat diartikan sebagai ciri yang khas atau khusus yang mempelajari tentang berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia dalam berbagai bidang agama, muamalah (kemanusiaan), yang didalamnya temasuk ekonomi, sosial, politik, kesehatan dan disiplin ilmu.
Karakteristik ajaran islam terdiri dari berbagai bidang disiplin ilmu. Bidang-bidang tersebut adalah sebagai berikut:
1.     Bidang Sosial
karakteristik islam dibidang sosial ini termasuk yang paling menonjol, Karena seluruh bidang ajaran islam dalam bidang sosial ditujukan untuk menyejahterakan manusia. Namun khusus dalam bidang sosial ini, islam menjunjung tinggi sifat tolong menolong, saling mensehati, tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, kesamaan derjat, tenggang rasa, dan kebersamaan. Ukuran tinggi derajat manusia dalam pandangan islam bukan di tentukan oleh nenek moyangnya, kebangsaannya, warna kulit, bahasa, dan jenis kelamin yang berbau rasialis. Tetapi ditentukan oleh ketakwaannya yang ditujukan oleh prestasi kerjanya yang bermanfaat bagi manusia. Satu contoh perbandingan islam dengan agama yang lain yaitu; Di India misalnya tempat peresemaian salah satu agama dunia yang tertua, kita melihat agama Hindu Brahma membagi-bagi para pemeluknya ke dalam empat kasta. Kaum Brahmana menempati kasta tertinggi dan rakyat jelata (Paria) menempati kasta terendah. Sedangkan dalam Islam tidak mengenal adanya kasta dalm pembagian masyarakat sosialnya.
Potensi manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial. Wujud berupa kecenderungan untuk bergaul dan menjalin hubungan antar sesama manusia. Potensi ini disebut dengan fitrah social, yaitu kecenderungan manusia untuk hidup berkelompok. Didalamnya terbentuk suatu ciri yang khas yang disebut dengan kebudayaan, Pada hakikatnya manusia merupakan umat yang satu yang dijadikan berpuak-puak dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal dan diperintahkan untuk hidup saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, dengan demikian secara fitrah manusia sudah meiliki dorongan hidup bermasyarakat.
2.       Bidang Ekonomi
Karkteristik ajarn islam selanjutnya dapat dipahami dari konsepsinya dalambidang kehidupan yang harus dilakukan. Urusan dunia dikejar dalam rangka mengejar kehidupan akherat, kehidupan akherat dapat dicapai dengan dunia.
Pandangan islam mengenai kehidupan dibidang ekonomi itu dicerminkan dalam ajaran fiqih yang menjelaskan tentang bagaimana menjalankan sesuatu usaha ataupun ajaran islam mengenai berzakat juga dalam konteks berekonomi.
Pandangan Islam mengenai kehidupan demikian itu, secara tidak langsung menolak kehidupan yang bercorak sekularistik, yaitu kehidupan yang memisahkan antara urusan dunia dengan urusan agama. Agama harus terlibat dalam mengatur kehidupan dunia. Sebagai contoh Allah menurunkan ayat tentang larangan berbuat curang dalam perdagangan, Allah berfirman di awal surat Al-Muthofifin :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1_IMXdEj2slkOC_9V8jcgtcmFOc2mdy7yumYl-USmUjpjapaTFqETQ_kVKksemKAqLtVrLQBZQ-gslP7na2FYyTNYAYMtng8AKi3KZrS5TKOUzIgp68M7SkluYhvBYjBRWrZn0gbB7cY/s1600/al-muthaffifin+1-4.png"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (1) (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, (2) dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (3) Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, (4)." (al-Muthaffifin:1-4).

Dari ayat ini tergambar jelas bahwa Islam juga memperhatikan kehidupan manusia dalam bidang ekonomi. Karena ekonomi dan perkembangannya tidak bisa terlepaskan dari kehidupan manusia, maka dari itu Islam juga mengaturnya demi terciptanya kesejahteraan kehidupan manusi di dunia dan selamat di akhirat kelak.




3.       Bidang Kesehatan
Kesehatan berasal dari kata sehat yang merupakan sehat jasmani dan rohani, sehat lahir dan batin. Dalam kamus bahasa Indonesia kesehatan diartikan sebagai hal yang harus dijaga oleh setiap manusia agar tetap hidup sehat. Islam sangat memperhatikan kesehatan dengan cara: pertama, mengajak dan menganjurkan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kedua, mempertahankan kesehatan yang dimiliki seseorang agar tetap sehat. Ajaran islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencegahan lebih baik dari pada mengobati (al-wiqoyah khoir minal al-I"laf) berkenaan dengan konteks kesehatan ini ditemukan sekian banyak petunjauk kitab suci dan sunah nabi SAW yang pada dasarnya mengarah pada upaya pencegahan. Untuk menuju upaya pencegahan tersebut, islam menekankan segi kebersihan lahir batin. Kebersihan lahir batin dapat mengambil bentuk kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar badan, pakaian, makanan, dan minuman.

4.       Bidang Politik
Ciri ajaran Islan selanjutnya dapat diketahui melalui konsepsinya dalam bidang politik. Dalam al-Qur’an surat an-Nisa ayat 156 terdapat menaati ulil amri yang terjemahaannya termasuk penguasa dalam bidang politik, pemerintah, dan Negara. Dalam hal ini Islam tidak mengajarkan ketaatan buta terhadab pemimpin. Jika pemimpin tersebut berpegang teguh pada tuntutan Allah dan Rasul-Nya, maka wajib di taati dan sebaliknya.
Masalah politik ini selanjutnya berhubungan dengan bentuk pemerintahan. Oleh karenanya setiap bangsa boleh saja menentukan bentuk negaranya masing-masing sesuai seleranya.Namun, yang terpenting bentuk pemerintahan tersebut harus digunakan sebagai alat untuk menegakkan keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, keamanan, kedamaian, den ketenteraman masyarakat.
Manusia adalah makhluk yang diangkat sebagai khalifah Allah. Khalifah yang berarti pengganti, penguasa, pengelola. Dengan demikian maka manusia tidak boleh mengabaikan keserasian dan keharmonisan hidupnya yang berdampingan dengan alam semesta sebagai ekosistem. Oleh karena itu manusia benar-benar khalifah Allah, adalah manusia yang berprangai baik, yang harus dan mempunyai kondisi baik .
Adapun tugas pokok manusia sebagai khalifah adalah, untuk mewujudkan kemakmuran, dan untuk mewujudkan kebahagiaan dalam kehidupan di bumi ciptaan tuhannya. Hanya dengan konsep seperti ini diharapakan keseimbangannya dan keharmonisanya hidup akan tercipta,dan terpelihara dengan baik.

5.       Bidang Disiplin Ilmu
a.       Karakteristik Dalam Pendidikan Islam
Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk mengenalkan Islam ini diutus Rasulullah SAW. Tujuan utamanya adalah memperbaiki manusia untuk kembali kepada Allah SWT. Oleh karena itu selama kurang lebih 23 tahun Rasulullah SAW membina dan memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT.

b.       Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat.
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup menusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Seperti dalam surat a Dzariyat ayat 56 : “ Dan Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku”. Jalal menyatakan bahwa sebagian orang mengira ibadah itu terbatas pada menunaikan shalat, shaum pada bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat, ibadah Haji, serta mengucapkan syahadat. Tetapi sebenarnya ibadah itu mencakup semua amal, pikiran, dan perasaan yang dihadapkan (atau disandarkan) kepada Allah. Aspek ibadah merupakan kewajiban orang islam untuk mempelajarinya agar ia dapat mengamalkannya dengan cara yang benar.
Ibadah ialah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan, pemikiran yang disangkutkan dengan Allah.
Ø  Menurut al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah :
1.       Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.
2.       Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
3.       Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat.
Ø  Menurut al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi
1.       Pembinaan akhlak.
2.       menyiapkan anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat.
3.       Penguasaan ilmu.
4.       Keterampilan bekerja dalam masyrakat.
Ø  Menurut Asma hasan Fahmi, tujuan akhir pendidikan islam dapat diperinci menjadi :
1.       Tujuan keagamaan.
2.       Tujuan pengembangan akal dan akhlak.
3.       Tujuan pengajaran kebudayaan.
4.       Tujuan pembicaraan kepribadian.
Ø  Menurut Munir Mursi, tujuan pendidikan islam menjadi :
1.       Bahagia di dunia dan akhirat.
2.       menghambakan diri kepada Allah.
3.       Memperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat islam.
4.       Akhlak mulia.
5.       Mengapa Diperlukan Pendidikan Islam
Pendidikan merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia mendapatkan ilmu. Hanya dengan pendidikanlah ilmu akan didapat dan diserap dengan baik.
Pendidikan Islam memiliki 3 (tiga) tahapan kegiatan, yaitu:
1.     Tilawah (membacakan ayat Allah),
2.     Tazkiyah (mensucikan jiwa) dan
3.     Ta’limul kitab wa sunnah (mengajarkan al kitab dan al hikmah).
            Pendidikan dapat merubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik disebabkan pendidikan mempunyai kelebihan. Pendidikan mempunyai ciri pembentukan pemahaman Islam yang utuh dan menyeluruh, pemeliharaan apa yang telah dipelajarinya, pengembangan atas ilmu yang diperolehnya dan agar tetap pada rel syariah. Hasil dari pendidikan Islam akan membentuk jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat serta banyak beramal.
Pendidikan Islam berpadu dalam pendidikan ruhiyah, fikriyah dan amaliyah (aktivitas). Nilai Islam ditanamkan dalam individu membutuhkan tahpan-tahapan selanjutnya dikembangkan kepada pemberdayaan di segala sektor kehidupan manusia. Potensi yang dikembangkan kemudian diarahkan kepada pengaktualan potensi dengan memasuki berbagai bidang kehidupan.
c.       Langkah- langkah Menanamkan Pendidikan Islam
Al-Qurthubi menyatakan bahwa ahli-ahli agama Islam membagi pengetahuan menjadi tiga tingkatan yaitu pengetahuan tinggi, pengetahuan menengah, dan pengetahuan rendah. Pengetahuan tinggi ialah ilmu ketuhanan, menengah ialah pengetahuan mengenai dunia seperti kedokteran dan matematika, sedangkan pengetahuan rendah ialah pengetahuan praktis seperti bermacam-macam keterampilan kerja. Ini artinya bahwa pendidikan iman/agama harus diutamakan. Menurut pandangan Islam pendidikan harus mengutamakan pendidikan keimanan. Pendidikan di sekolah juga demikian. Sejarah telah membuktikan bahwa pendidikan yang tidak atau kurang memperhatikan pendidikan keimanan akan menghasilkan lulusan yang kurang baik akhlaknya. Akhlak yang rendah itu akan sangat berbahaya bagi kehidupan bersama. Ia  dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.












Sifat Dasar Ajaran Islam

Sifat dasar Islam antara lain:
a. Kesederhanaan, rasionalitas, dan praktis
Islam tidak memiliki mitologis, ajarannya cukup sederhana dan dapat dipahami. Didalamnya tidak pernah ada tempat bagi keberhalaan dan keyainan yang tidak rasional. Ajaran Islam bersifat rasional yang dapat dijelaskan oleh logika dan penalaran. Islam merangsang pemeluknya mempergunakan akal serta mendorong pemakaian intelek..
Ajarannya bersifat dan langsung yaitu setiap manusia dimungkinkan untuk memahami kitab Allah SWT secara langsung dan menerapkan ketentuan yang ada dalam kehidupan praktis. Sehingga jelaslah bahwa Islam merupakan agama yanng praktis dan tidak memperbolehkan manusia berpuas diri dalam kekosongan (kesia-siaan).
b. Kesatuan antara materi dan rohani
Islam mendorong manusia untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan. Islam tidak memisahkan secara yang material dengan yang moral, yang duniawi dengan yang ukhrawi, dan mengajak manusia agar selalu mencurahkan tenaga untuk mengkonstruksikan kehidupan atas dasar moral yang sehat. dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Islam menyuruh untuk memadukan antara kehidupan moral dan materi. Sehingga keduanya saling selaras dan memberi kemanfa’atan, bukan dengan kehidupan asketisme (kepertapaan) maupun dengan ideologi materialistik yang dapat mengabaikan sisi moral dan spiritual kehidupan.

c. Sebuah cara hidup yang lengkap
Islam mempunyai cara hidup yang lengkap yang melingkupi seluruh aspek eksistensi kehidupan manusia. Islam memberikan tuntunan bagi seluruh aspek kehidupan baik pribadi dam sosial, material dan moral, ekonomi dan politik,, legal dan kultural, serta nasional dan internasional. Al-Qur’an mengajak manusia agar memeluk Islam tanpa keraguan dan mengikuti tuntunan Ilahi dalam segala aspek kehidupan.



d. Keseimbangan antara pribadi dan masyarakat
Islam menciptakan keserasian dan keseimbangan antara individualisme dan kolektivisme. Keduanya mempunyai hak dan kewajiban sehingga harus ditunaikan secara selaras dan sebaik-baiknya.
e. Universalitas dan Humanisme
Islam bersifat menyeluruh dan sangat menjunjung tinggi kemanusiaan, Islam menghendaki perdamaian dan persatuan Umat. Kehidupan aqidah yang dijalani sendiri akan menimbulkan pemikiran yang bersifat parsial sehingga tidak akan pernah mencerminkan suatu kehidupan yang menyeluruh atau universal. Ke-Universalan akan membuat lengkap dan sempurna suatu sistem yang mencakup aqidah dan organisasi kehidupan dan akan memberikan ketenangan pada fitrah manusia, karena ia menghadapi fitrah tersebut dengan tabi’at yang padu tidak terpecah belah eksistensinya. dengan demikian ke-Universlan akan memberikan kelengkapan dan kesempurnaan serta keterpaduan dalam menjalankan hukum Islam.
Konsep ini berhubungan dengan reailtas-realitas objek yang memiliki wujud yang nyata dan meyakinkan. dan bekas yang realitas. Ia tidak berupa konsep rasional atau idealisme yang tak mempunyai wujud dalam realita. Sehingga dalam kerealistisan konsep dasar Islam akan membawa kepada kehidupan yang bersifat nyata, sebab konsep Islam berhubungan dengan hakikat Ilahi yang nampak dalam jejak bekasnya yang aktif dan efektifitasnya yang nyata. Selain itu juga berhubungan dengan hakikat alam yang nampak dalam gejala-gejalanya yang indrawi, yang memancarkan dan menerima pengaruh.












BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Ajaran islam memiliki ciri-ciri yang secara keseluruhan amat ideal. Islam agama yang mengajarkan perdamaian, toleransi terbuka, kebersamaan, egaliter, kerja keras yang bermutu, demokratis, adil, seimbang antara urusan dunia dan akherat. Islam memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Islam dalam kesehatan mengutamakan pencegahan dari pada penyembuhan. Bidang kesehatan memperhatikan segi kebersihan badan, pakaian, makanan, tempat tinggal, dan lingkungan. Islam juga tampil sebagai disiplin ilmu, yaitu ilmu keislaman dengan berbagai cabangnya. Karakteristik isalm yang demikian ideal itu tampak masih belum seluruhnya diketahui dan diamalkan. Antara ajaran islam yang ideal dan kenyatan umatnya masih ada kesenjangan. Hal ini memerlukan pemecahan, antara lain dengan merumuskan kembali metode dan pendekatan dalam memahami islam.
B.      Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulisannya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis dan penyusun akan lebih baik dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber – sumber yang lebih banyak lagi yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.





















DAFTAR PUSTAKA



































Pertanyaan dan Jawaban    :
  1. Chintya  Noer Hany :
Pertanyaan    :
Apa saja 7 hal penting yang ada di agama islam yang tidak ada di agama lain?
Jawaban         :
1)      Islam memerintahkan untuk menauhidkan Allah ta’ala dan melarang kesyirikan.
2)      Islam memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang dusta.
3)      Islam memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang aniaya.
4)      Islam memerintahkan untuk menunaikan amanat dan melarang berkhianat.
5)      Islam memerintahkan untuk menepati janji dan melarang pelanggaran janji.
6)      Islam memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua dan melarang perbuatan durhaka kepada mereka.
7)      Islam memerintahkan untuk menjalin silaturahim (hubungan kekerabatan yang terputus) dengan sanak famili dan Islam melarang perbuatan memutuskan silaturahim.

  1. Dwike Meilanda
Pertanyaan    :

Bagaimana ajaran islam tentang cinta kepada kebersihan?

Jawaban         :
a.      Islam memberikan syarat agar ibadah yang dilakukan seseorang seperti shalat di angap syah, maka harus dilakukan dalam keadaan suci, baik badan, pakaian dan tempat
b.      Masalah kebersihan di hubungkan dengan keimanan, suatu masalah yang paling pokok bagi kehidupan seseorang muslim. Kebersihan dalam Islam merupakan bagian tidak terpisahkan dari iman.
c.      Dalam ajaran Islam banyak dibahas masalah kebersihan dan kesucian, misalnya wudhu, mandi, tayamum dan cara-cara menghilangkan hadast dan najis.
Berdasarkan bukti-bukti diatas jelaslah bahwa masalah kebersihan mendapatkan perhatian yang besar dalam ajaran Islam. Hal ini berarti, menjaga kebersihan merupakan salah satu bentuk pengamalan ajaran tersebut. Oleh karena itu, wajar apabila orang-orang yang selalu menjaga kebersihan dan kesucian lahir dan bathin, sangat dicintai Allah.

  1. Dita Nurjanah
Pertanyaan    :
Karakteristik ajaran islam diartikan sebagai ciri khas atau khusus?
Jawaban         :
karakteristik ajaran islam dapat diartikan menjadi dua-duanya yaitu suatu ciri yang khas dan khusus yang mempelajari tentang ilmu pengetahuan dan kehidupan mnusia dalam berbagai bidang agama, muamalah (kemanusian), yang didalamnya termasuk ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, lingkungan hidup, dan disiplin ilmu.

Yang menyanggah dan yang menambahkan jawaban     :
  1. Sri Mulyati
  2. Shinta Artiana Gita Mustika





Comments

Post a Comment