makalah kelompok 2 METODOLOGI PENELITIAN STUDI ISLAM DAN SUMBER AJARAN ISLAM


DAN SUMBER AJARAN ISLAM
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu : M.Masrukhan, ME.

Disusun oleh :
Riani Sani (1808205048)
Ravika Avivi Amirullah (1808205049)
Chintya Noer Hany (1808205052)
Kelompok : 2
JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH B
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SYEKH NURJATI CIREBON
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp. (0231) 8491642
2018 / 2019


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis panjatkan puji syukur kehadirat-Nya, karena atas limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Metodologi Penelitian Studi Islam”.
                Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah mendapat banyak bantuan dari segala pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.  Allah SWT
2. Bapak M. Masrukhan, ME.
3. Orang tua yang senantiasa mendukung baik secara moral maupun materil.
4. Teman-teman yang bersedia memberi kritik dan saran yang membangun.
                Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan maupun pembahasannya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini selanjutnya.
                Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Cirebon, Desember 2018


Penulis                




DARTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................            i
DAFTAR ISI...............................................................................................................           ii
BAB I           PENDAHULUAN
Latar Belakang...........................................................................................           1
Rumusan Masalah.....................................................................................           1
Tujuan .......................................................................................................           2
BAB II         PEMBAHASAN
Pengertian Metode Penelitian Pendidikan Islam.......................................          3
Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan Islam............................................          4
Model dan Jenis-jenis Penelitian Pendidikan Islam..................................          4
Kriteria Penelitian Pendidikan Islam yang Baik.......................................          6
Hakikat Sumber Ajaran Islam
2.5.1 Landasan Dasar Ajaran Islam....................................................          7
2.5.2 Sumber Ajaran Islam Primer.....................................................          7
2.5.3 Sumber Ajaaran Islam Sekunder...............................................          9
BAB III..... PENUTUP
Kesimpulan.........................................................................................          11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Studi Islam berkaitan dengan ajaran atau nilai islam secara dogmatis dan aplikatif, bermanfaat untuk menilai tata nilai islam dan merefleksikan nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Studi tentang nilai-nilai Islam melahirkan kritik mendalam tentang Islam sebagai ajaran yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat. Kritik tersebut mendorong tumbuhnya kesadaran dan keyakinan mengenai kebenaran Islam. Minat Studi Islam mengalami peningkatan cukup pesat pada beberapa tahun terakhir. Pada abad ke 19 hingga awal abad 20 kita dapat menyaksikan bahwa disiplin Studi Islam bangkit dimotivasi oleh keinginan para penguasa kolonial  untuk memahami sumber-sumber rujukan  dan praktik-praktik keagamaan dari negeri-negeri jajahan mereka.
Mereka memiliki hasrat secara penuh menguasai wilayah jajahan dengan berbagai macam cara sehingga mereka dapat menjalankan misi dapat memperadabkan negeri-negeri terjajah dan mendorong mereka memperoleh kemajuan dalam hal pengetahuan tentang negeri negeri terjajah serta mempermanfaatkan kaum terpelajarnya untuk mendapatkan legitimasi atas kekuasaan mereka. Kini Studi Islam sudah mengalami perkembangan cukup mengesanka, meskipun masih ada minat yang dikendalikan oleh kepentingan diri. Studi Islam berkaitan tentang data-data yang jauh lebih konkret dan berinteraksi dengan metode-metode yang kompleks dan lebih mencakup. Alasan kami membuat makalah dengan judul “Metodologi Penelitian Studi Islam” karena kami ingin memahami lebih dala tentang bagaimana cara menyusun penelitian yang berbasis Studi Islam
1.2    Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini kami mengangkat beberapa rumusan masalah diantaranya :
1.      Apakah pengertian dari metode penelitian pendidikan islam?
2.      Apa sajakah ruang lingkup penelitian pendidikan islam?
3.      Model dan jenis-jenis penelitian pendidikan islam?
4.      Kriteria penelitian pendidikan islam yang baik?
5.      Apa sajakah hakikat sumber ajaran islam?
1.3    Tujuan
Penulis memiliki tujuan yaitu :
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah MSI.
2.      Mengetahui pengertian metode penelitian pendidikan islam.
3.      Mengetahui ruang lingkup penelitian pendidikan islam.
4.      Mengetahui model dan jenis penelitian pendidikan islam.
5.      Mengetahui kriteria penelitian pendidikan islam yang baik.
6.      Mengetahui sumber ajaran islam.











BAB II
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Metode Penelitian Pendidikan Islam
Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Ahmad Yunnus, metode adalah jalan yang ditempuh oleh seseorang untuk sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan perusahaan atau perniagaan maupun dalam kumpulan ilmu pengetahuan dan lainnya.
Penelitian (research) adalah upaya sistematis dan objektif untuk mempelajari suatu masalah dan menemukan prinsip-prinsip umum. Penelitian juga berarti upaya untuk menambah pengetahuan. Menurut David H. Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran kata-kata.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pengertian pendidikan menurut John Dewey adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental, emosional ke arah alam, dan sesama manusia. Sedangkan pengertian pendidikan menurut UU No 2 tahun 1989 adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang
Metode penelitian islam terdiri dari dua suku kata metode penelitian dan pendidikan islam. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data atau informasi sebagaimana adanya dengan tujuan tertentu.
Pendidikan islam diartikan oleh berbagai ahli yaitu :
1.      Konferensi internasional pertama mendefinisikan pendidikan islam sebagai kesuluruhan makna atau pengertian yang terkandung dalam kata ta’lim, tarbiyah dan ta’dib.
2.      Naquib al-Attas mendefinisikan pendidikan islam adalah ta’dib yaitu proses pengenalan atau pengakuan tentang hakikat bahwa pengetahuan dan wujud bersifat teratur secara hierarkis sesuai dengan tingkatan dan derajat tingkatan mereka.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian pendidikan islam yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data atau informasi sebagaimana adanya dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang berkaitan dengan pendidikan islam.
3.2 Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan Islam
Ruang lingkup kajian penelitian pendidikan islam meliputi :
1.      Pendidikan islam sebagai mata pelajaran yang diberikan kepada lembaga pendidikan umum.
2.      Pendidikan islam sebagai pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan formal yaitu madrasah, pesantren dan perguruan tinggi. Pendidikan non formal terdiri dari madrasah diniyah, masjid. Sedangkan pendidikan informal terdiri dari pendidikan keluarga dan lingkungan.
3.      Pendidikan islam sebagai sistem. Kajian ini mencakup dasar dan tujuan pendidikan islam , tenaga pendidik, peserta didik.
4.      Pendidikan islam dalam konsep dan sejarah. Kajian konsep mecakup Al-Quran dan Hadits. Sedangkan kajian sejarah ,encakup sejarah pemikiran dan sejarah kelembagaan.
3.3 Model dan Jenis-jenis Penelitian Pendidikan Islam
Model dan jenis penelitian pendidikan islam secara umum tidak berbeda dengan model dan jenis-jenis penelitian dalam pendidikan lainnya. Jenis penelitian ini dapat dikelompokkan menurut: bidang, tujuan, pendekatan,tingkat eksplanasi dan analisis dan jenis data.
1.      Berdasarkan bidang penelitian
Berdasarkan bidang penelitiannya dapat dibedakan menjadi 3 jenis penelitian yaitu penelitian akademik,professional dan institusional. Penelitian akademik adalah penelitianpada bidang-bidang akademik. Penelitian prpfessional yang berkaitan dengan profesi tertentu. Penelitisn institusional adalah penelitian pada institusi tertentu yang meneliti tentang aktivitas yang dilaksanakan isntitusi tertentu.
2.      Berdasarkan tujuan penelitian
Berdasarkan tujuannya dibagi menjadi penelitian terapan dan penelitian murni. Penelitian terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendpatkan informasi yang digunakan untuk mendapatkaan informasi guna memecahkan masalah. Penelitian murni adalah penelitian yang dilakukan untuk memahami masalah penelitian secara mendalam.
3.      Berdasarkan metode penelitian
Berdasarkan metoe penelitian dapat dikelompokkan menjadi :
a.       Penelitian survey
b.      Penelitian ex post facto
c.       Penelitian eksperimen
d.      Penelitian naturalistik
e.       Penelitian kebijakan
f.        Penelitian tindakan kelas
g.      Penelitian evaluasi
h.      Penelitian sejarah
i.        Penelitian konsep/isi
4.      Berdasarkan tingkat eksplanasi hasil penelitian
Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Penelitian menurut ini adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara variabel satu dengan variabel lain. Berdasarkan tingkat eksplanasi dapat dibedakan menjadi :
a.       Penelitian deksriptif
b.      Penelitian komparatif
c.       Penelitian asosiatif/hubungan
5.      Berdasarkan jenis data dan analisis
Berdasarkan jenis data dan analisisnya dibagi menjadi data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang dalam bentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data kualitatif adalah data dalam bentuk angka atau yang diangkakan.
3.4 Kriteria Penelitian Pendidikan Islam yang Baik
Kriteria penelitian yang baik pada dasarnya sama dengan penelitian pendidikan yang lainnya. Penelitian pendidikan islam yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Masalah dan tinjauan penelitian harus berkaitan dengan ruang lingkup penelitian pendidikan islam.
2.      Masalah dan tujuan penelitian harus digambarkan secara jelas.
3.      Penelitian yang dilakukan bersifat kritis dan analitis.
4.      Masalah penelitian yang diajukan bersifat rasional.
5.      Koherensi yaitu terdapat keterkaitan antar bagian dalam penelitian.
6.      Konsistensi dalam penggunaan istilah penelitian.
7.      Memuat konsep dan teori yang sebagian besar diambil dari Al-Quran.
8.      Menggunakan istilah dengan tepat.
9.      Menggunakan hipotesis yang dapat diuji.
10.  Teknik dan prosedur dalam penelitian dijelaskan secara rinci.
11.  Objektifitas penelitian harus tetap dijaga.
12.  Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti dan jujur.
13.  Validitas dan kehandalan harus diperiksa secara cermat.
14.  Memiliki akurasi yang tinggi.
15.  Berimbang anatara manfaat penelitian dengan biaya penelitian.
2.5 Hakikat Sumber Ajaran Islam
2.5.1    Landasan Dasar Ajaran Islam
Islam merupakan nama agama yang berasal dari Allah SWT. Sumber Ajaran Islam yang utama adalah Al-Quran dan As-Sunnah sebagai sumber hukum kedua. Ketentuan ini sesuai dengan agama islam sebagai wahyu yang berasal dari Allah SWT, yang penjabarannya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Sedangkan ra’yu atau akal pikiran sebagai alat untuk memahami Al-Quran dan As-Sunnah.
2.5.2    Sumber Ajaran Islam Primer
a.       Al-Quran
Fungsi Al-Quran yaitu :
·         Al-Huda adalah sebagai petunjuk
·         Al-Furqan sebagai pembeda
·         Asy-Syifa’ adalah sebagai obat
·         Al-Mau;izah adalah sebagai nasihat
Pokok-pokok kandungan dalam Al-Quran :
·         Tauhid yaitu percata dengan keesaan Allah dan percaya semua yang berhubungan dengan-Nya.
·         Ibadah yaitu bentuk perbuatan sebagai manifestasi dari percayaan ajaran tauhid.
·         Janji dan ancaman yaitu janji pahala bagi yang percaya dan mengamalkan isi Al-Quran dan ancaman siksa bagi orang yang mengingkari.
·         Kisah umat terdahulu seperti para Nabi dan Rasul dalam menyiarkan syariat Allah SWT.
Al-Quran mengandung 3 komponen dasar hukum yaitu :
1.        Hukum i’tiqadiyah (hukum yang menagtur hubungan rohaniah. Hukum ini tercermin dari rukun iman. Contohnya ilmu tauhid, ilmu kalam, ilmu ushuluddin).
2.        Hukum amaliah (hukum yang mengatur hubungan lahiriah. Hukum ini tercermin dari ilmu syara’ atau syariat. Contohnya ilmu fiqh).
3.        Hukum khuluqiah (hukum yang berkaitan dengan perilaku normal dalam kehidupan. Hukum ini terecermin dari konsep ihsan. Contohnya ilmu akhlaq atau tasawuf).
b.      Hadis
Hadis merupakan sumber ajaran islam yang kedua setelah Al-Quran. Menurut ulama hadis , pengertian hadis adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir maupun sifat.
Sunnah adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir. Sunnah dibagi menjadi :
1.      Sunnah qauliyah (semua perkataan Rasulullah SAW).
2.      Sunnah fi’liyah (semua perbuatan Rasulullah SAW).
3.      Sunnah taqririyah (penetapan dan pengakuan Rasulullah SAW).
4.      Sunnah hammiyah (sesuatu yang telah direncanakan akan dikerjakan tetapi tidak dikerjakan).
Sebagai sumber ajaran islam As-Sunnah memiliki fungsi yang sejalan dengan Al-Quran yaitu :
1.      Ayat yang bersifat global, yang memiliki perincian hadis berfungsi sebagai pengecuali terhadap isyarat Al-Quran yang global tersebut.
2.      Ayat yang bersifat umum yang menghendaki pengecualian maka hadis berfungsi sebagai pengecuali terhadap isyarat Al-Quran yang bersifat umum.
3.      Isyarat Al-Quran mengandung makna lebih dari satu yang mengehendaki penetapan makna.
2.5.3    Sumber Ajaran Islam Sekunder
Sumber ajaran islam sekunder adalah ijtihad. Secara harfiah ijtihad adalah pendapat atau pertimbangan. Arti ijtihad adalah melakukan kesungguhan dan ketekunan optimal untuk menetapkan hukum syara’. Ijtihad dilakukan apabila suatu masalah yang hukumnya tidak terdapat pada Al-Quran dan Hadis. Dasar ijtihad terdapat pada surat An-Nisa ayat 105.
Macam-macam ijtihad yaitu :
1)      Ijma’
Ijma artinya seoakat, setuju atau sependapat. Ijma’ adalah kebulatan pendapat ahli ijtihad umat Nabi Muhammad tentang hukum perkara dengan cara musyawarah. Hasil ijtihad berupa fatwa (keputusan bersama para ahli agama yang berwenang untuk diikuti umat islam).
2)      Qiyas
Qiyas berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya. Contohnya pada surat Al-Isra ayat 23 bahwa perkataan “ah”, “cis” kepada orang tua tidak diperbolehkan.
3)      Istihsan
Istihsan yaitu proses perpindahan dari suatu qiyas pada qiyas yang lainnya atau mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima. Contohnya menrut syara’ tidak boleh mengadakan jual beli yang belum ada akadnya.
4)      Mushalat murshalah
Mushalat murshalah menurut bahasa berarti kesejahteraan umum. Menurut istilah perkara-perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan manusia. Contohnya dalam Al-Quran dan adis tidak ada pertintah untuk membukukan ayat Al-Quran.
5)      Sududz dzariah
Sududz dzariah menurut bahasa berarti menutup jalan, menurut istilah adalah tindakan memutuskan sesuatu yang mubah menjadi makruh atau haram. Contohnya meminum minuman keras.
6)      Istishab
Istishab yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada  dan yang telh ditetapkan pada masa lalu. Contohnya seseorang yang ragu apakah ia sudah berwudhu atau belum.
7)      Urf
Urf yaitu perbuatan yang dilakukan terus-menerus baik berupa perkataan maupun perbuatan. Contohnya jual beli. Pembeli dan penjual melakukan jual beli tanpa ijab kabul telah dimaklumi antara penjual dan pembeli karena telah mensepakati harganya.

BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat kami simpulkan bahwa metode penelitian pendidikan islam yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data atau informasi sebagaimana adanya dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang berkaitan dengan pendidikan islam. Metode ini juga memiliki ruang lingkup, model dan jenis-jenis metode penelitian pendidikan islam.
















DAFTAR PUSTAKA

Kodir, Abdul Koko, 2014.Metodologi Studi Islam, Bandung : CV Pustaka Setia.
Al-Attas, Muhammad al-Naquib, 1988, Konsep Pendidikan Dalam Islam,  Bandung : Mizan.
Abuddin, Nata,  2005,  Filsafat Pendidikan Islam,  Jakarta : Gaya Media Pratama.
 Neolaka, Amos, 2017, Landasan Pendidikan, Depok : Kencana.
















LAMPIRAN
 PERTANYAAN DAN JAWABAN
           1. Desih Dinningthias kelompok 4
Apa yang dimaksud dengan penelitian komparatif?  Dan bagaimana contohnya?
Jawaban : penelitian komparatif adalah penelitian yang sifatnya membandingkan. Yang dilakukan untuk membandingkan persamaan atau perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Misalnya perbedaan kinerja kapal yang mempunyai kompetensi dikapal dengan latihan rutin yang dilaksanakan di kapal MT. Oracle.
           2. Fatimah Halimatur Rosidah kelompok 6
Bagaimana menurut pendapat kalian bahwa ada umat Islam yang memakai cadar padahal di Indonesia sendiri ada fatwa ulama yang melarang penggunaan cadar?
Jawaban : menurut pendapat kelompok kami itu dikembalikan kepada orang tersebut, karena di Arab sendiri cadar itu adalah budaya dan tidak diwajibkan dalam Islam. Fatwa ulama itu sifatnya hanya saran atau pendapat. Dan fatwa itu tidak harus diikuti sedangkan dalam Islam juga tidak ada dalil yang mengharamkan menggunakan cadar.
           3. Amkhana Desyafitri kelompok 5
Apa saja pendidikan berbasis Islam yang ada di Indonesia?
Jawaban : pendidikan berbasis Islam yaitu pendidikan yang di dalamnya diajarkan berbagai pengetahuan tentang agama Islam dengan porsi yang lebih banyak dari pada pengetahuan umum baik teori maupun praktekya. Contohnya seperti pondok pesantren, madrasah aliyah, MTS,  karena kebanyakan sekolah di Indonesia berbasis Muhammadiyah.


Comments

Post a Comment