A. PENGERTIAN KISAH
Secara etimologis kisah
berarti mengikuti jejak, sedangkan secara terminologis adalah pemberitahuan Al-
Qur’an tentang Nabi- Nabi terdahulu, umat terdahulu, pribadi masa lalu, dan
peristiwa- peristiwa pada masa lalu.
B. MACAM- MACAM KISAH DALAM AL- QUR’AN
1. Kisah Nabi Dan Rasul
2. Kisah Umat, Tokoh ( Bukan Nabi) Dan
Peristiwa- Peristiwa Masa Lalu
3. Kisah- Kisah Yang Terjadi Pada Zaman Nabi
Muhammad SAW
C. HAKEKAT DAN TUJUAN KISAH- KISAH AL- QUR’AN
Al- Qur’an mengungksp
kisah, sejarah dan peristiwa masa lalu dalam rangka memberikan petunjuk,
pelajarandan bimbingan. Adapun tujuan kisah dalam Al- Qur’an adalah
1. Menjelaskan asas- asas dakwah dan pokok
pokok syari’at yang dibawa oleh para nabi.
2. Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat
Muhammad atas agama Allah, serta memperkuatkeyakinan orang- orang yang beriman
bahwa kebenaran pasti menang mengalahkan kebatilan.
3. Membenarkan adanya para nabi terdahulu,
mengenang dan mengabadikan jejak peninggalan mereka.
4. Memperlihatkan kebenaran dakwah Nabi
Muhammad SAW dengan berita- berit yang dibawanya mengenai umat terdahulu
melintas generasi dan zaman.
5. Mengungkapkan kebohongan ahli kitab dalam
menyembunyikan kebenaran dan merubah- rubah isi Al- Kitab
6. Menerik hati pendengar dan menatapkan
penerimaan terhadap pesan- pesan yang terkandung didalamnya
7. Sebagai bukti bahwa beliau memang benar-
benar utusan Allah SWT dan kitab suci Al- Qur’an adalah firman Allah SWT.
8. Menjadi pelajaran bagi umat manusia dari
bermacam- macam perisyiwa yang diceritakan oleh Al- Qur’an.
D. KENAPA TERJADI PENGULANGAN KISAH ?
Dari aspek
pengkangjiannya, Al- Qur’an dibagi menjadi dua:
1. Kisah yang disajikan daam satu surat atau
bagian surat saja, tidak disebut lagi pada bagian yang lain.
2. Kisah- kisah yag disebutkan berulang dalam
beberapa tempat surat yang berbeda denga bentuk dan gaya pengungkapan yang berbeda pula.
Hikmah dari pengulangan
kisah dalam Al- Qur’an adalah
1. Menunjukan balaghah Al- Qur’an yang tinggi, karena kisah yang sama diungkapkan
secara variatif.
2. Menunjukan mukjizat Al- Qur’an itu
sendiri.
3. Menunjukan betapa pentingnya pesan yang
terkandung dalam kisah tersebut., sehingga diceritakan berulang dalam bentuk
yang berbeda.
4. Pengungkapan sebagian dari sebuah kisah di
satu tempat sementara di tempat lain tidak disebutkan sesuai dengan pesan ingin
disampaikan.
E. APAKAH KISAH- KISAH AL- QUR’AN ADA YANG
FIKTIF ?
Berbeda dengan karya
sastra , kisah- kisah dalam Al- Qur’an semuanya adalah kebenaran, faktual dan
sesuai dengan sejarah, tidak satu pun yng bersifat fiktif. Semua kebenaran
kisah dalam Al- Qur’an didasarkan kepada keyakinan bahwa semua firman Allah
yang Maha Benar.
Comments
Post a Comment